Selasa, 2 Oktober 2012
I. Tujuan
Membuat garam mohr atau besi(II) ammonium sulfat (NH4)2 Fe(SO4)2. 6H2O.
Menentukaan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan.
II. Dasar Teori
Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu : hematit (Fe2O3) dan magnetiti (Fe3O4). Dan garam besi(II) yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer, setelah itu larutan disaring, lau diuapkan danmengkirstal menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam inidi buat dengan cara mengoksidasi perlahan- lahan FeS oleh udaara yang mengandung air.
Garam - garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam - gram ini mengandung kation Fe2= dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, smakin nyatalah efeknya dalam suasanaa netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasi ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin di simpan untukwaktu yang agak lama.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam - garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah molbesi (III) sulfat dan amonium sulfat sama, maka hasil ini dikenal dengan garam mohr. Garam Mohr dibuang dengan mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan amonium, dimana masing - masing garam dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat pendinginan hasil campuran pada kedua garam diatas akan memperoleh kristal yangberwarna hijau kebiru-biruan denagnbentuk monoklin. Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) amonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4
Garam mohr, besi ammonium sulfat,merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara / tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas di banding besi(II) Kristal adalah salah satu padatan yang atom,molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadataan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa kristal tunggal, yang semua atom dan padatannya terpasang pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secarasimultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakaan logam yang kita temui sehari - hari merupakan poli kiristal. Struktur kristalmana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadata, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
III. Alat dan Bahan
Alat : Gelas piala
Gelas Ukur
Neraca
Bahan : Serbuk Besi
Asam sulfat 10%
Ammonia pekat
IV. Cara Kerja
V. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
VI .Pembahasan
M2Fe(SO4)6H2O, dimana M merupakan simbol dari logam - logam, seperti K, Rb, Cs dan NH4. Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang samaatau identik yaitu
M2Fe(SO4)6H2O
Garam mohr, besi ammonium sulfat,merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara / tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas di banding besi(II) Kristal adalah salah satu padatan yang atom,molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadataan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa kristal tunggal, yang semua atom dan padatannya terpasang pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secarasimultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakaan logam yang kita temui sehari - hari merupakan poli kiristal. Struktur kristalmana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadata, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
III. Alat dan Bahan
Alat : Gelas piala
Gelas Ukur
Neraca
Bahan : Serbuk Besi
Asam sulfat 10%
Ammonia pekat
IV. Cara Kerja
V. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Perhitungan
*Massa kertas saring (b) =0.647
g
*Massa hasil penyaringan(a) =12,71 g
*Massa garam Mohr (a-b) =12,063 g
*Massa besi (Fe) =3,4
g
*BM Besi (Fe) =55,85
g
*BM garam Mohr =392
g
*Mol Fe = mol garam mohr =massa
Fe/BM Fe = 0.06 mol
*Massa garam mohr(teori) =mol
garam mohr x BM garam mohr =23,52 g
*kemurnian kristal = (massa
garam mohr teori – massa garam mohr percobaan)/massa garam mohr teori X 100% =85.10
%
VI .Pembahasan
Banyak
sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan
pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu
fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau
koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan
(sentrifuge), seperti yang dilakukan pada percobaan ini yakni pembuatan garam
mohr.
Garam
rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang
berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk
kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.Contoh
Kristal garam rangkap adalah garam mohr, yang pada percobaan ini yakni besi
(II) ammonium sulfat.
Garam mohr tidak lain adalah garam rangkap dari besi
sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO46H2O
atau (NH4)2(SO4)26H2O.
Bentuk kristal garam mohr adalah monoklin dengan warna
hijau muda. Dalam senyawa kompleks Fe2+ berperan sebagai atom pusat dengan H2O
sebagai ligannya. Adapun reaksi yang berlangsung yaitu :
Telah diketahui bahwa besi yang murni adalah logam
berwarna putih-perak, yang kukuh dan kuat. Ia melebur pada 1535oC.
Jarang terdapat besi komersial yang murni; biasanya besi mengandung sejumlah
kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfide dari besi, serta sedikit grafit.
Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi.
besi dapat dimagnetkan.
Dalam eksperimen kali ini, dilakukan pembuatan salah satu
dari garam besi, yaitu garam Mohr yang memiliki rumus (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O,
dimana garam ini merupakan padatan kristal berstruktur monoklin, berwarna hijau
kebiruan, stabil di udara. Pembuatan garam Mohr ini dilakukan beberapa tahap
yang meliputi pembuatan larutan A, larutan B, dan pencampuran antara kedua
larutan tersebut.
Proses pembuatan garam mohr diawali dengan mereaksikan 3,5
g besi dengan 50 ml H2SO4 50% melalui pemanasan sampai
volume campuran sisa separuh dari volume awal campuran. Pada saat proses
pemanasana, terjadi reaksi yaitu larutannya menjadi bening. Kemudian larutan
yang sudah dipanaskan tadi kita saring menggunkan kertas saring.
Adapun tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari
terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah
adalah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga
hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk
mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Larutan ini digunakan untuk
menstabilkan kristal vitriol yang terbentuk. Percobaan ini manghasilkan garam
besi (II) sulfat yang merupakan garam besi (II) yang terpenting. Garam-garam
besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan,
garam-garam ini mengandung kation Fe2+ sehingga berwarna hijau dan Pembentukan
FeSO4 dari logam Fe merupakan reaksi elektron berdasarkan prinsip termokimia.
Reaksi yang terjadi yaitu:
Selanjutnya filtrat hasil saringan ditambahkan asam
sulfat pekat dengan pemanasan/penguapan sampai terbentuk kristal pada permukaan
larutan, diangap sebagai larutan A. pada saat proses penguapan larutan berwarna
kehijauan
Pada wadah yang berbeda direaksikan 10 ml H2¬SO4 dengan
ammonia pekat, dengan pemanasan sampai larutan jenuh yang ditandai dengan
tampaknya dua fase dalam larutan, dianggap sebagai larutan B. pada saat
pemanasan larutan bening. Reaksi yang terjadi yaitu:
2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
Kemudian kedua larutan ini dicampurkan dan didinginkan,setelah
itu dilarutkan kembali dengan air panas untuk mendapatkan garam mohr yang
murni,kemudian dibiarkan kembali mengkristal lagi,pada praktikum ini didapatkan
garam mohr sebanyak g.
FeSO4 + (NH4)2SO4 +
6H2O → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu garam Mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan
ligan amonium dan sulfat dengan rumus molekul (NH4)2Fe(SO4)2. 6H2O. Pembuatan
garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan didapatkan
kristal berwarna hijau muda. Campuran besi (II) sulfat dengan larutan amonium
sulfat akan menghasilkan suatu garam, yang sering disebut dengan garam mohr.
Garam mohr stabil diudara dan larutannya tidak mudah dioksidasi oleh oksigen
diatmosfer.
VII. Daftar Pustaka
Syukri. 1999. Kimia
Dasar 3. Bandung: ITB.
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
http://safrizale.blogspot.com/2010/11/garam-mohr-nh426h2o.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Mohr_salt
VIII. Lampiran
1. Apa tujuan penambahan asam sulfat pada filtrat
Tujuan penambahan asam sitrat agar larutan bersifat sedikit asam, karena jika dalam suasana netral
atau basa ion Fe2+ sangat mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara menjadi Fe3+ yang akan
mengganggu proses reaksi.
Tujuan penambahan asam sitrat agar larutan bersifat sedikit asam, karena jika dalam suasana netral
atau basa ion Fe2+ sangat mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara menjadi Fe3+ yang akan
mengganggu proses reaksi.
2. Apa fungsi garam mohr?
a. Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri
b. Sebagai zat pengkalibrasi dalam ukuran magnetik
c. Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3
(dengan konsentrasi yang sama ~ 0,1 N) terhadap ion Fe2+
a. Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri
b. Sebagai zat pengkalibrasi dalam ukuran magnetik
c. Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3
(dengan konsentrasi yang sama ~ 0,1 N) terhadap ion Fe2+
3. Tulis semua persamaan reaksi yang terdapat pada percobaan ini?
a. Fe(s) + H2SO4 (aq) à FeSO4(aq) + H2 (g)
b. 2NH4OH (aq) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O(l)
c. FeSO4(aq) + (NH4)2SO4(aq) + 6H2O(l) → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(s)
a. Fe(s) + H2SO4 (aq) à FeSO4(aq) + H2 (g)
b. 2NH4OH (aq) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O(l)
c. FeSO4(aq) + (NH4)2SO4(aq) + 6H2O(l) → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O(s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar